Menembus Langit

sebab menulis adalah bagian dari tauhid

Lapang

syafaq suatu hari di BCBD

Kalau bicara lapang, aku selalu ingat dengan seorang teman. Teman yang sudah lama kukenal. Namun baru belakangan terasa semakin akrab. Nasihat-nasihat yang ia sampaikan selalu kuingat. Kisah-kisah yang ia ceritakan membekas diingatanku.

Pernah suatu ketika saat kesal dengan seorang santri, ia mengingatkan dengan tenang, “yang lapang, doain aja. Dulu katanya, pengen ngajarin fulan..”

Di waktu lain, selepas dari sebuah forum aku bertemu dengannya di dapur. Ia menyapa dengan gaya khasnya, “Gimana udah tenang kan sekarang?”. “Alhamdulillah, soalnya khawatir kalau santri ini bareng sama temannya akan terpengaruh, anaknya kan mudah terbawa,” jawabku. “Yang lapang aja apa-apa tuh, yang tenang, minta aja sama Allah,” pesannya mengakhiri percakapan di siang hari itu.

Astagfirullah. Hari itu diri ini seperti ditampar. Jazaakumullahu khairan teman mengajarku serta guru yang banyak mengingatkanku.

Kita mungkin tak lagi sekelas bersama. Tapi ukhuwah kebersamaan insyaAllah akan terus berlanjut hingga jannahnya yaa.

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on Januari 13, 2024 by in KAF Bekasi, Kuttab Awal 3: Dahulu, Kini dan Nanti and tagged , , .

Navigasi